Kau
angin yang menyejukkan
Menjadi
topan dan menghancurkan hatiku
Kau
bagaikan air
Mengalir
lembut membuat dingin
Menjadi
ombak menghanyutkan perasaanku
Kau
adalah pohon yang teduh
Menggugurkan
setiap daun harapanku
Aku
bisa menjadi kabut
Yang
dapat mengalihkan pandanganmu
Namun
kau hanya mengganggapku penghalangmu
Aku
adalah api
Yang
dapat menghangatkanmu
Namun
kau siram setelah tak kau butuhkan
Dan
aku ada dihadapanmu
Namun
kau berpura tak melihatku
Aku
akan selalu menjadi angin untukmu
Aku
akan selalu menjadi cahayamu
Dan
aku adalah pelangimu
Meski
kau acuh padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar