Jumat, 03 Agustus 2012

Harapan





Syair itu berkata duka
Tertulis oleh air mata luka
Ketika itu, sayap ini telah patah
Jatuh berkepingan dari langit
Aku bukan peri atau pun bidadari
sedang aku hanya mawar yang dipenuhi duri
lebih hina seperti binatang
saat kau hancurkan setiap harapan yang tertulis oleh sebuah penantian
Satu hari menghancurkan sejuta harapan
Satu kata merusak sejuta perasaan
Cahaya ku redu, jatuh lalu hilang.
jangan pernah kau beri harapan
jika harapan itu hanya selayak kaktus yang menusuk

Adab Menguap dan Bersin Dalam Islam





Mengapa Kita Menguap? Tahukah Kamu Mengapa Kita Menguap?


       Dalam Verb atau kata kerja, "Menguap" memiliki arti mengangakan mulut dengan mengeluarkan napas karena mengantuk. Menguap selalu diidentikan dengan mengantuk , meskipun dalam dunia akademis memiliki jawaban yang lebih ilmiah mengenai hal tersebut.

      Tim peneliti Universitas Binghamton menyimpulkan bahwa menguap ada hubungannya dengan suhu di otak kita. Artinya, menguap berfungsi untuk “mendinginkan” otak kita. Anggap saja otak kita ini seperti komputer. Komputer akan tetap bekerja dengan efisien, maka harus dalam keadaan 'dingin'. Jadi jika disamakan 'menguap' sama saja seperti mendingin otak kita.

Lantas, bagaimana Adab Menguap menurut Islam?

     Jika dilihat dan ditelaah, dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan benci terhadap menguap. Maka apabila ia bersin, hendaklah ia memuji Allah (dengan mengucapkan ‘Alhamdullillah’). Dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia berasal dari setan. Hendaklah setiap muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara ‘ha’, maka saat itu setan menertawakannya.” (HR Bukhari)

     Jika kita mengaku sebagai umat yang Mencintai Penciptanya, maka apapun yang disukai oleh-Nya dan apapun yang tidak disukai oleh-Nya harus kita ikuti. Salah satu hal yang tidak disukai oleh Allah adalah Menguap.
Allah membenci menguap karena menguap adalah aktivitas yang membuat seseorang banyak makan, yang pada akhirnya membawa pada kemalasan dalam beribadah. Menguap adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah, terlebih-lebih ketika pada waktu shalat. Para nabi tidak pernah menguap, dikarenakan menguap adalah salah satu aktivitas yang dibenci oleh Allah.

 Kemudian, apa yang harus kita lakukan?

Jika seseorang ingin menguap, maka hendaklah dia menahannya sebisa mungkin, atau dengan menutup jalan terbukanya mulut dengan menggunakan tangannya. 
Hal ini sesuai dengan hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Menguap adalah dari setan, maka jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat mungkin.” (HR Muslim)
Ketika seseorang ingin menguap hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangan kiri, karena menguap adalah salah satu perbuatan yang buruk"

Bagaimana Dengan Bersin? 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin.” (HR Bukhari)
Bersin merupakan sesuatu yang disukai karena bersin dapat menyehatkan badan dan menghilangkan keinginan untuk selalu mengenyangkan perut, serta dapat membuat semangat untuk beribadah.

Apa yang harus kita lakukan ketika Bersin? 

1.      Merendahkan suara.
2.      Menutup mulut dan wajah.
3.      Tidak memalingkan leher.
4.      Mengeraskan bacaan hamdalah, walaupun dalam keadaan shalat.

Macam-Macam Bacaan yang Dapat Kita Amalkan Ketika Bersin
  • Alhamdulillah (segala puji hanya bagi Allah).
  • Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).
  • Alhamdulillah ‘ala kulli haal (segala puji bai Allah dalam setiap keadaan)
  • Alhamdulillahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi, mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu Rabbuna wa yardhaa” (segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak lagi penuh berkah dan diberkahi, sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb kami).






Sumber : www.muslimah.or.id